Pertanyaan dari Oktavia

Saya bekerja di sebuah perusahaan berkembang yang bekerjasama dengan perusahaan yg terkenal se indonesia dan gaji yang lumayan. Saya mnjabat pekerjaan sebagai seorang visual merchandiser dengan basic pendidikan seorang arsitek. Atasan saya bermaksud membuat sebuah kantor baru dan menjadikan saya sebagai person in charge nya. Namun, saya cukup merasa terganggu dengan pekerjaan tambahan ini.

Hal ini diluar tanggung jawab saya. Pada saat saya melamar di perusahaan ini, hal ini bukan salah satu jobdesk pekerjaan saya. Jujur, saya merasa terganggu sekali, karena pekerjaan saya menjadi double. Yaitu tanggung jawab sebagai seorang VM dan tanggung jawab sebagai seorang arsitek. Apa yang harus saya lakukan? Krn hal ini membuat sy ckp membenci pekerjaan sy dan atasan sy. Saya ingin sekali menolak, namun sy jg tdk bs mengutarakan. Mohon bantuannya.

Terima kasih.

Jawaban

Dear Oktavia,
Sebelumnya saya ucapkan selamat atas kepercayaan yang diberikan atasan kepada mba Oktavia, karena ditunjuk sebagai PIC di perusahaan baru. Namun maaf, jika dilihat dari paparan mba Oktavia ternyata penunjukan dari atasan ini justru dirasakan sebagai beban tambahan dan membuat mba Oktavia menjadi demotivated ya. Bahkan mba Oktavia sangat ingin menolak tugas baru ini yang dinilai sudah diluar dari job desc saat ini.

Tetapi sebelum mba Oktavia menolak tugas baru ini, jika berkenan bisakah mba Oktavia membuat suatu analisa terlebih dahulu dari tugas baru ini? Saya yakin pasti mba Oktavia sudah akrab dengan istilah analisa SWOT yaitu aspek strength (sisi kekuatan), weakness (kelemahan) opportunity (kesempatan) maupun threat (ancaman) dari suatu kondisi, dalam hal ini tugas baru sebagai PIC di kantor baru.

Silakan dipertimbangkan hal-hal tersebut dari tugas baru sebagai PIC ini :
1. Apakah kelebihan dan kekuatan diri mba Oktavia yang bisa mendukung keberhasilan sebagai PIC baru ini? Baik dari sisi pengalaman, ketrampilan teknis (sebagai arsitek), kecocokan dengan minat pribadi, dll.
2. Apakah kelemahan atau sisi yang masih harus dikembangkan? Mungkin dari sisi pengalaman, ketrampilan, perangkat kerja dll?
3. Kesempatan : apa saja kesempatan yang tersedia jika mba Oktavia menerima tugas baru sebagai PIC? Ada beberapa kesempatan yang mungkin bisa didapat dari tugas baru ini antara lain :
* Kesempatan untuk belajar hal baru
* Memperkaya pengalaman melalui job enrichment
* Kesempatan untuk aktualisasi diri di perusahaan
* Kesempatan untuk mengembangkan karir di perusahaan maupun memperluas kesempatan di luar kelak
* kesempatan untuk mendapatkan trust dari pimpinan perusahaan
* dll
4. Apa saja ancaman yang mengikuti? Bisa jadi ada beberapa hal juga seperti :
* Jam kerja yang bertambah
* beban kerja yang bertambah
* dll
5. Bisa juga mba Oktavia mempertimbangkan : apakah sasaran atau target karir mba Oktavia secara jangka menengah dan jangka panjang? Apakah penunjukan sebagai PIC ini akan menghambat atau justru mendukung pencapaian sasaran dan rencana karir jangka panjang mba Oktavia?

Jadikanlah hal-hal tersebut bahan pertimbangan sebelum mba Oktavia memutuskan sesuatu. Mudah mudahan apapun keputusan yang diambil adalah yang terbaik untuk perjalanan karir mba Oktavia yang masih panjang kedepannya.

Sukses selalu untuk mba Oktavia,
Salam,
Karir Konselor